"Terorisme tidak berada di Suriah hari ini, tapi semenjaki empat tahun lalu," ketika pemberontakan terhadap Assad dimulai, JubiButhaina Shaaban seperti dikutip oleh kantor berita negara SANA.

"Jadi sangat penting bahwa korban (Suriah), yang telah hancur oleh bencana ini, menjadi bagian penting dari perang melawan terorisme," katanya.

Komentarnya datang sebagai Amerika Serikat membentuk sebuah koalisi untuk menghancurkan IS, yang beroperasi di Suriah dan Irak.

Koalisi bersama tidak termasuk Suriah, dan Washington telah menyatakan rencananya serangan udara di wilayah Suriah tetapi tidak akan bekerja dengan pemerintah di Damaskus.

Sekutu Assad lainnya, termasuk Rusia, Cina, dan Iran, juga telah tidak berada dalam dalam koalisi, Suriah kecewa.

Semua negara yang menyepakati resolusi Dewan Keamanan PBB terhadap IS"harus menjadi bagian dari perang melawan terorisme," kata Shaaban.

Shaaban juga mengkritik pidato Presiden AS Barack Obama pada hari Rabu, menyebut pidato Obama "mempunyai banyak kekurangan."

"Tidak ada kekuatan yang dapat memerangi terorisme ... dari pesawat. Mereka harus berhubungan dengan para korban terorisme (Suriah)," tambahnya.

Suriah, dan sekutunya Rusia, telah memperingatkan bahwa aksi militer sepihak terhadap wilayah Suriah akan melanggar kedaulatannya.

Perkataan Shabaan masuk akal dan koalisi internasional pimpinan AS baik secara langsung atau tidak langsung pasti berkoordinasi dengan rezim Suriah, AS hanya menjaga image di depan dunia internasional dalam bekerjasama dengan Suriah, karena Suriah terkenal kekejamannya dalam menindas rakyatnya, Apabila AS membina kerjasama langsung, akan merusak citra AS baik di dalam negeri dan dunia Internasional [haf/sana]