Select Menu

Sponsor

Select Menu
Terbaru

Headline

Terbaru

Berita

Artikel

Release

Fiqh

Keluarga

Muslimah

Video

Analisis

» » Mahasiswi Indonesia Tewas di Mesir Setelah Dirampok


Khilafah Baqiyah 19.00 0

Kabar duka datang dari Kairo, Mesir. Seorang mahasiswi Universitas Al Azhar asal Indonesia Gusti Rahmah Yeni meninggal dunia setelah mengalami aksi perampokan di sebuah angkot (tramco).

Alumni MAN/MAKN Kotobaru Tanahdatar itu mesti menghembuskan napas terakhirnya setelah dirampok. Kejadian tersebut, berlangsung Kamis (17/7/2014) pukul 22.00 waktu setempat.

Dari Informasi yang dihimpun di laman Facebook Keluarga Mahasiswa Minang (KMM) Mesir, pada hari itu, sekitar pukul 20.30 waktu setempat, almarhumah dan seorang temannya, Rizqana, menumpangi mobil tramco yang berisikan tiga orang pemuda Mesir dari Musalas menuju Makrom Abid Madinah An-Nasr. Kemudian tramco tersebut berbelok ke arah belakang masjid Assalam arah Tubromli.

Mengetahui bahwa di dalam mobil itu ada komplotan perampok, Gusti Rahma Yeni meloncat ke luar dari mobil tramco yang sedang melaju cepat. Dia meloncat seketika untuk menyelamatkan diri dari gangguan para perampok. Temannya tetap di atas mobil dan dianiaya di atas mobil sebelum dilemparkan keluar mobil beberapa saat kemudian.

“Saat almarhumah melompat itulah, mungkin terjadi benturan keras di kepala dan tidak bisa diselamatkan lagi. Dia pergi untuk selamanya, menemui syahid-nya. Demi mempertahankan kehormatannya di bulan Ramadhan juga. Kita doakan agar dia menuju surga. Aamiin,” tulis KMM Mesir, kemarin. Saat ini, pihak KBRI, PPMI, dan keluarga sedang mengurus proses penyelesaiannya.

Pantauan di laman Facebook pribadinya, ucapan duka mengalir dari rekan-rekannya. Sementara itu, saksi korban selamat, Rizqana menjelaskan, pada hari nahas itu dia dan Gusti pergi ke Musallas Ifthar di Gambe pada pukul 16.00. Pukul 20.15 waktu setempat, mereka pun pulang.

Takut kemalaman, mereka naik mobil dengan cara menyambung-nyambung. Saat naik tramco ke Makrom, ada empat orang pria Mesir. Satu dari empat orang tersebut pada akhirnya turun di Bawwabah. Nah, setelah itu, kata Rizqana, tramco tersebut beberapa kali distop sama calon penumpang. Tapi sopirnya tidak mau berhenti untuk menaikkan penumpang-penumpang tersebut. Ini membuat Gusti dan Rizqana waswas dan curiga, sesuatu yang buruk akan terjadi kepada mereka.

Apalagi setelah itu, si sopir mengambil arah berbeda dari tujuan mereka. Semesti belok kanan untuk Makrom, tapi si sopir belok kiri ke arah belakang Masjid Assalam arah Tubromli. “Gusti pun sempat bertanya ke sopir mengapa tidak ke kanan. Si sopir menjawab, kalau dia ingin isi bensin. Saat itu mobil semakin melaju dengan kecepatan tinggi,” cerita Rizqana.

Setelah itu, salah seorang penumpang laki-laki, menodongkan pisau lipat ke Rizqana. Awalnya tidak kena. Tapi kali kedua kena tangan Rizqana. “Lalu, saya serahkan ponsel dan uang. Sedangkan Gusti nyerahin tasnya langsung,” katanya.

Setelah itu, Gusti minta untuk diturunkan. Tapi, si sopir tidak menggubris. Malah tramco tersebut semakin kencang. Saat seperti itu, jelas Rizqana, Gusti sepertinya berfikir, kalau mereka tidak sekadar dirampok saja

Akhirnya, Gusti yang duduk dekat pintu langsung buka pintu dan loncat ke luar tramco. Ini membuat sopir dan para lelaki Mesir tersebut kaget. Sekitar 50 meter kemudian Rizqana pun di turunkan. Dia pun berbalik arah melihat kondisi Gusti.

“Sesampai dekat Gusti, saya langsung memeluknya. Darah terlihat keluar dari hidungnya. Tapi saat itu sudah tidak bicara lagi. Tapi sepertinya masih bernapas. Saya pun berusaha untuk memberhentikan mobil yang lewat di sana. Tapi tak satu pun yang mau berhenti, hingga 30-40 menit kemudian ambulan datang. Mungkin salah seorang yang lewat, menghubung rumah sakit,” tuturnya.

Beberapa saat diperikas petugas ambulan, hanya syarat kepala yang didapat Rizqana. Saat itu, Rizqana berpikir, kalau temannya itu akan sulit ditolong. Tapi, bukan berarti sudah meninggal. Gusti pun dibawa ambulan ke rumah sakit, dan Rizqana di bawa polisi ke Gambe.

Berdasarkan informasi di website Atase Pendidikan Indonesia di Mesir, tindak kriminalitas di Kairo sedang marak beberapa bulan terakhir. Beberapa rumah mahasiswa Indonesia pun jadi sasaran tindak kejahatan, termasuk di bulan Ramadhan ini. [AW/PE, dtk]

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply