Israel Lebih Takut Berhadapan Dengan Tentara Khilafah

ISRAEL-Media terkemuka Israel, Haaretz mengutip perkataan mantan kepala intelejen Yahudi, Mossad, bahwa mujahidin Khilafah Islamiyah (dahulu ISIS) telah hadir di Jalur Gaza. Hamas bukan pilihan buruk untuk kita ajak kompromi, karena kalau Khilafah Islamiyah adalah pilihan yang lebih buruk dari Hamas (tak mau diajak kompromi), ujarnya. Allahu Akbar!

Efraim Halevy, mengungkapkan hal tersebut dalam sebuah wawancara dengan wartawan CNN, ChristianeAmanpou, Selasa (15/07/2014).

“Ada pilihan yang lebih buruk daripada Hamas,” kata mantan kepala Mossad Efraim Halevy dalam sebuah wawancara dengan CNN, Selasa.

Halevy menambahkan bahwa Israel harus bernegosiasi dengan Hamas, karena itu untuk “nyaman politik” dimana pada kenyataannya Hamas dan Israel telah melakukannya selama bertahun-tahun (kompromi).

“Kami telah menciptakan metode baru diplomasi di abad kedua puluh satu: kami tidak bertemu dengan mereka, kita tidak berbicara dengan mereka, tapi kami mendengarkan mereka,”. Kata Halevy “Masing-masing mendengarkan sisi lain . Entah bagaimana pada akhirnya pemahaman ini dibuat. ”

“Kami telah memiliki beberapa putaran dengan Hamas dalam beberapa tahun terakhir, dan putaran sebelumnya berakhir di perjanjian … pengaturan, seperti yang disebut. Tapi pada dasarnya itu adalah negosiasi antara kami dan Hamas. Bila Anda memiliki kesepakatan pada saat prajurit Shalit diculik, kami bernegosiasi dengan Hamas. ”

Meskipun mengakui bahwa “Hamas adalah pilihan yang sangat buruk,” kata Halevy bahwa militan Islam di Irak dan Suriah (Khilafah Islamiyah) jauh lebih buruk.

“Dan kita sudah tahu apa yang ada pada mereka, terutama salah satu dari mereka: ISIS (Khilafah) – yang beroperasi sekarang di Irak utara dan tengah – memiliki tentakel (cabang) di Jalur Gaza juga.”

Halevy menambahkan, ISISmerekrut di Gaza, seperti mereka merekrut di Eropa. Allahu Akbar!

(Sumber : Diolah dari Haaretz.com/almustaqbal)