Select Menu

Sponsor

Select Menu
Terbaru

Headline

Terbaru

Berita

Artikel

Release

Fiqh

Keluarga

Muslimah

Video

Analisis

» » » Sebuah Bom Syahid Guncang Baghdad, 100 Ekor Tentara Syiah Binasa


Khilafah Baqiyah 16.49 0

BAGHDAD, IRAQ-Sebuah serangan bom syahid (amaliyah istisyhadiyah) kembali mengguncang kota Baghdad, Iraq, Sabtu (23/08/2014). Menurut sebuah sumber, aksi tersebut dilakukan oleh Abu Mus'ab As Shami di Lingkungan Sadr City, Kawasan Syiah. Dilaporkan 100 milisi Asaib Al Haq (Baca : Al Batil) tewas akibat bom syahid tersebut. Milisi Asaib Al Batil merupakan salah satu milisi terkuat yang membantu rezim Syiah Iraq dan terkenal kekejamannya terhadap kaum Muslim. Allahu Akbar!

Sementara itu, media-media umum mengabarkan bahwa pelaku bom syahid menabrakkan kendaraan ke markas intelijen di Baghdad. Sebanyak delapan orang tewas dalam peristiwa tersebut.
Seperti dilansir kantor berita Reuters, serangan bom terjadi satu hari setelah milisi Syiah menembak 68 jemaah Sunni di sebuah masjid di Provinsi Diyala. Kejadian ini meningkatkan prospek adanya serangan balas dendam seiring upaya politisi membentuk pemerintahan yang mampu melawan Khilafah Islamiyah yang terus merangsek Baghdad.

Kemajuan demi kemajuan yang diperoleh Khilafah Islamiyah semakin membuat ketakutan pemerintah Syi’ah Baghad dan sekutu Baratnya. Bahkan untuk pertama kalinya terjadi serangan udara di Iraq semenjak penarikan pasukan AS pada tahun 2011 yang kemudian berakibat hilangnya nyawa jurnalis AS, James Foley sebagai balasan dari Khilafah Islamiyah.(almustaqbal chanel)

Sebelumnya, Jumat 22 Agustus 2014 , Sejumlah milisi Syiah bersenjata menyerang jamaah sholat  Jumat dan  menewaskan lebih dari 70 orang dalam serangan terhadap sebuah masjid Sunni di provinsi bergolak Diyala, menurut seorang pejabat keamanan setempat.
Serangan bersenjata di masjid Musa’b bin Omair di wilayah Hamrin provinsi Diyala,  diikuti serangan dengan bom rakitan oleh militan Syiah  yang juga melanda wilayah pegunungan Hamrin timur laut dari ibukota provinsi Baqouba, menurut Ismail Al-Jobouri , mantan anggota dewan provinsi Diyala.
Insiden menggambarkan masih adanya kebijakan pemerintah Irak menggunakan milisi Syiah secara teratur untuk memerangi gerilyawan Sunni .
Provinsi Diyala berbagi sama  antara minoritas Sunni Irak dan sekte Syiah yang mendominasi pemerintah pusat Irak di Baghdad. Daerah telah lama menjadi awal ketegangan sektarian berdarah.
Sejak mujahidin Islamic State mengambil alih kota Mosul dan mengarah ke selatan hingga  jarak yang dekat dengan  ibukota Irak, Baghdad, pada pertengahan Juni, Perdana Menteri keluar Nouri al-Maliki telah mengandalkan milisi Syiah untuk mengisi kesenjangan untuk kekuatan  militernya.
Kelompok Syiah jugalah yang telah mengambil bagian dalam pembantaian jamaah Sunni di masa lalu, terutama di Diyala.
Beberapa kelompok dari mereka , seperti brigade  Asaib Ahl Al Haq dan Badr Corps, dilatih dan dibiayai oleh Syiah Iran.(JL/KH/eramuslim)

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply