Masih 20 Wartawan AS Ditawan Khilafah, Bagaimana Sikap AS?

AS-Masih ada sekitar 20 wartawan lokal dan internasional yang dijadikan tawanan oleh Khilafah Islamiyah, demikian pendapat Komite Perlindungan Wartawan (CPJ) yang berpusat di New York. Setelah eksekusi Foley, Steven Joel Soltoff menjadi wartawan yang menanti-nanti kebijakan politik AS berikutnya, apakah masih membombardir umat Islam di Iraq?

“Suriah adalah salah satu negara paling berbahaya di dunia bagi wartawan,” kata Courtney Radsch dari CPJ. “Konflik di sana sangat penting untuk diberitakan sehingga mereka mengorbankan jiwa.”

Sebagaimana isi pesan di video untuk AS, Khilafah Islam mengeksekusi Foley sebagai balasan

atas serangan-serangan udara Amerika terhadap mereka di Irak utara. Khilafah juga mengancam akan mengeksekusi satu lagi wartawan Amerika (Soltoff) yang mereka sandera jika Amerika tidak menghentikan serangan-serangan udaranya.

Sebenarnya, sebelum dieksekusi ada beberapa opsi untuk AS terkait Foley. Salah satunya adalah dengan tukar menukar tawawan. Khilafah Islam, menginginkan Foley dapat ditukar dengan Dr Afia As-Siddiqui, seorang Muslimah Mujahidah dan ilmuwan yang ditahan AS dengan tuduhan terkait Al Qaeda. Namun AS menolak opsi ini.

Opsi berikutnya adalah dengan membayar uang tebusan. Foley, sebagaimana diberitakan AP dihargai 132 juta dollar AS atau setara dengan 1,5 triliun untuk kebebasannya. Namun, lagi-lagi AS menolak opsi tersebut.

“CEO GlobalPost, Philip Balboni, membenarkan bahwa permintaan uang tebusan dari para penculik Jim Foley sebesar 132 juta dollar AS,” kata juru bicara situs berita itu.

Kini, di twitter ramai tersebar luas hastag #StevensHeadinObamasHands dengan gambar Steven Joel Soltoff dengan Obama. Hal ini terkait pertanyaan besar apakah Obama cukup peduli dengan nasib Steven atau Soltoff? Atau dia tetap akan membombardir Iraq yang karenanya Soltoff harus kembali dieksekusi? Wallahu a’lam bis showab!

Sumber : Diolah dari DBS