Jundu Khilafah Al-Jazair Berbaiat Kepada Khalifah ibrahim

Pembaharuan Bai’at Kepada Khalifah Kaum Muslimin

Abu Bakar Al Baghdadiy Al Qurasyiy Al Huseniy -Hafidhahullah-.

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah Rabbul ‘Alamiin, Penolong orang-orang yang tertindas, Penghancur syirik dan kaum musyrikin, dan Peroboh musuh-musuh millah dan dien ini.

Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi yang diutus dengan pedang menjelang hari kiamat sampai Allah saja yang diibadati.

Allah Ta’ala berfirman:

“Dan berpegang teguhlah kalian semua dengan tali Allah, dan janganlah kalian bercerai berai.” (Ali Imran: 103),

dan Al Habib Al Mushthafa shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:

“Aku memerintahkan kepada kalian lima hal yang mana Allah telah memerintahkannya kepadaku: As Sam’u, Ath Tha’ah, hijrah, jihad dan jama’ah, karena barangsiapa meninggalkan jama’ah barang sejengkal saja, maka dia itu telah mencopot ikatan islam dari lehernya.” (Riwayat At Tirmidziy).

Sesungguhnya kami tatkala mengamati hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam perihal Tha-ifah Manshurah, maka kami mengetahui bahwa orang-orang yang menggembosi dan yang menyelisihinya itu sangatlah banyak, dan kami mengetahui bahwa Ahli Tha-ifah Manhsurah itu tidak terpengaruhi oleh orang yang menggembosi dan orang yang menyelisihi dengan kebatilan.

Dari Qurrah Al Muzanniy radliyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:

“Bila penduduk Syam itu rusak, maka tidak ada kebaikan pada kalian, dan senantiasa segolongan manusia dari umatku diberikan kemenangan, lagi mereka tidak peduli dengan orang yang menggembosi mereka sampai hari kiamat.” (Riwayat Al Imam Ahmad di dalam Al Musnad).

Dan tambahan atas hal ini, dan setelah nyata jelas tanpa keraguan di hadapan kami penyimpangan Al Qa’idah Pusat dan AQIM dari kebenaran, dan sebagaimana telah kami umumkan sebelumnya sikap keberlepasan diri kami dari Manhaj mereka dan bai’at kami kepada Khalifah kaum muslimin Asy Syaikh Al Baghdadiy Al Qurasyiy hafidhahullah; dan atas dasar keimanan dari kami bahwa jihad itu adalah ibadah jama’iyyah yang harus ada pemimpin yang mengurusi jama’ah mujahidah, maka telah berkumpul saudara-saudara kalian dari Majlis Syura Wilayah Al Wasath dengan saudara-saudara mereka di Katibah Al Huda di samping beberapa brigade-brigade yang membai’at kepada Daulah Khilafah untuk membahas penyatuan di bawah satu amir dan satu nama (jama’ah), dan diskusi ini telah menghasilkan kesimpulan berupa pembentukan elemen yang bernama Jundul Khilafah Fi Ardlil Jazair dengan kepemimpinan Al Akh Al Mifdlal Khalid Abu Sulaiman -hafidhahullah-.

Dan lewat bangunan baru ini kami memperbaharui bai’at kami, di mana kami mengatakan kepada Al Khalifah Al Karrar wa Al Bathal Al Mighwar Abu Bakar Al Huseniy: Kami membai’atmu untuk mendengar dan taat dalam kondisi giat dan malas, dalam kondisi susah dan mudah, dan walau di saat kami ditelantarkan, serta untuk mengatakan Al Haq dan tidak takut di jalan Allah ini celaan orang yang suka mencela, serta kami tidak merampas kekuasaan dari pemiliknya kecuali bila kami melihat kekafiran yang nyata yang mana kami memiliki bukti yang nyata dari Allah di dalamnya.

Gembiralah wahai Syaikh kami Al Karrar, karena sesungguhnya engkau memiliki bala tentara di Belahan Barat Islam di bumi Al Jazair, seandainya engkau memerintahkan mereka tentu mereka pasti melaksanakannya, dan seandainya engkau memanggil mereka tentu mereka menyambut panggilan, dan seandainya engkau meminta mereka tentu mereka merasa ringan untuk menyambutnya seraya merindukan hari di mana mereka membawa Liwa (Bendera) bersama engkau supaya Rayah ‘Uqab itu berkibar dari China sampai Andalusia.

Sebagaimana kami katakan kepadamu: Bila engkau memiliki bala-tentara di Iraq dan di Syam, maka engkau juga sekarang di Al Jazair memiliki banyak panah, maka silahkan tembakkan ke mana saja engkau inginkan, kami memerangi orang yang engkau perangi dan kami berdamai dengan orang yang engkau damai dengannya.

“Dan Allah Maha Kuasa terhadap urusan-Nya, akan tetapi mayoritas manusia tidak mengetahui.”

 01 Dzul Qa’dah 1435 H.

Penterjemah berkata: Selesai dialihbahasakan pada tanggal 18 Dzul Qa’dah 1435 H. oleh Abu Sulaiman Al Arkhabiliy di LP Kembang Kuning Nusakambangan.

Link Download File Asli