Select Menu

Sponsor

Select Menu
Terbaru

Headline

Terbaru

Berita

Artikel

Release

Fiqh

Keluarga

Muslimah

Video

Analisis

» » » Terungkap, Kesaksian Abu Dzar Iraqi Ternyata Dibawah Tekanan Jabhah Jaulani!


Khilafah Baqiyah 08.28 0

Abu Dzar Al-Iraqi adalah seorang yang pernah berjuang bersama Daulah Islamiyah yang dulu bernama ISIS, bahkan ia pernah ditugaskan oleh ISIS untuk menjabat amir di kota Mayadin – Suriah. Beliau ditangkap dan dipaksa membuat pengakuan palsu tentang buruknya, kejamnya, bahayanya ISIS, tawanan-tawanan yang lain dari Daulah Islamiyyah juga dipaksa untuk membuat pengakuan-pengakuan palsu! la hawla wala quwata ila billah!
Kesaksian palsu tersebut digunakan oleh pembenci ISIS sebagai bentuk upaya untuk menghantam proyek Daulah Islamiyyah dan membuat orang-orang lari darinya, misalnya kesaksian dari Abul Barra’ Al-Jufi Kesaksian Abu Mush’ab At-Tunisi, Kesaksian Abu Abdillah At-Tunisi, Kesaksian Abu Thalhah Al-Jadawi. Video dibawah adalah kesaksian PALSU oleh Abu Dzar Iraqi yang saat itu dalam kondisi terpaksa:
lihat video kesaksian Abu Dzar Iraqi ketika dibawah tekanan Jabhah Jaulani:
Sedangkan video dibawah ini adalah kesaksian beliau setelah dibebaskan oleh mujahidin.
Berikut cuplikan pengakuan dari Abu Dzar Al iraqi setelah bebas:
“Aku diikat dengan borgol selama 24 hari. Dan demi Allah yang tiada ilah selain-Nya, borgol itu tidak dibuka dari tanganku selama 24 jam. Dan mereka membolehkan aku untuk keluar ke kamar mandi untuk berwudhu sekali saja. Dan aku meminta mereka untuk bersuci, aku meminta untuk dibuka ikatannya, mereka bilang “Tidak, masuklah wahai babi! Masuklah wahai khawarij!” Wala hawla wala quwwata illa billah. Dan setelah melewati 23 hari dengan kondisi seperti itu, pada malam hari mereka mengeluarkanku dan membawaku ke tempat yang tidak aku ketahui untuk dilaksanakannya eksekusi Haddul Hirobah (menurut mereka), seperti yang mereka katakan.”

Maka kini semakin jelaslah, bahwa memang ada pihak-pihak yang berusaha menghancurkan dan memecah belah mujahidin syam, dan sayangnya hal tersebut ‘latah’ diikuti oleh media-media lainnya. Maka kini, jika ada video yang mirip, haruskah kita percaya?

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply